Rabu, 19 Februari 2014

Tips perawatan dan ternak ayam serama

Ayam serama mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda, meski sebagian di antaranya belum pernah melihat secara langsung. Ayam hias mungil yang sering berlenggak lenggok di atas catwalk ini sangat menarik untuk dipelihara maupun dibudidayakan. Peluang usahanya cukup menggiurkan. Beberapa pemilik peternakan ayam serama bahkan mengaku bisa memperoleh laba Rp 15 juta – Rp 20 juta per bulan dari penjualan anakan, ayam remaja, dan indukan.
serama in action
Serama in action
Meski sama sama berpostur mungil, ayam serama sangat berbeda dari ayam kate, baik penampilan maupun bentuk tubuhnya. Untuk mengetahui bagaimana memilih ayam serama yang baik, apalagi jika dipersiapkan untuk lomba, bisa dilakukan dengan beberapa tengara berikut ini :
  • Kepala seperti tertarik ke belakang, dada membusung, sehingga posisi sayap terlihat vertikal (tegak).
  • Ketika berdiri, sayap dalam posisi tegak, tapi sedikit ke arah belakang, dengan ujung sayap sedikit menyentuh lantai.
  • Postur badan tegap dan bulat. Dada lebih besar dari bagian belakang (punggung).
  • Ekor besar, panjang, tegak, dan tinggi. Bulu ekor utamanya panjang dan melentik di bagian ujung, serta berbentuk seperti huruf V.
  • Kedua kaki tidak begitu rapat, dan selaras dengan ukuran sayapnya. Paha berotot. Taji berada di tengah betis, keras, kecil.
  • Posisi pusat mata dan pusat kaki sejajar ketika berdiri (lihat gambar samping. Mata dan kaki, jika ditarik dengan garis, benar-benar lurus).
  • Memiliki watak pemberani dan percaya diri. Gaya lebih sering ditonjolkan, seperti ingin berkokok dan suka berdiri.
Berternak ayam serama
Ayam Serama
Ayam serama
Meski ayam serama sudah mencapai umur dewasa kelamin ketika usianya mencapai 4 – 5 bulan, dianjurkan induk yang hendak dikawinkan sudah berusia lebih dari itu, misalnya umur 6 -7 bulan, atau lebih.
Beternak serama memang sedikit lebih sulit daripada ayam jenis lainnya. Ukuran kakinya yang pendek menyebabkan pejantan sering kesulitan melakukan penetrasi ketika hendak mengawini betina.
Untuk mengatasi kendala tersebut, beberapa peternak sering melakukan bantuan dengan memegang tubuh ayam betina, lalu disodotkan ke ayam jantan. Hanya saja metode ini hanya bisa dilakukan jika pejantan dalam kondisi siap kawin atau birahi. Ayam betina yang sudah siap kawin biasanya akan jongkok begitu dipegang di bagian punggungnya.
Metode lain yang bisa diterapkan adalah kawin gilir. Ayam betina “dipaksa” melayani tiga ekor ayam jantan, dengan selang waktu 2 – 3 per pejantan. Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan persentase fertilitas (kesuburan) pada telur-telur yang dihasilkan. Tetapi metode ini jangan diterapkan apabila Anda ingin mencatat silsilah ayam untuk perbaikan mutu genetik atau untuk membuat basic blood.
Meski tubuhnya kecil, birahi ayam serama tidak kalah dari ayam berukuran besar. Birahinya sangat tinggi sehingga sejak umur  3 bulan,  ayam sudah mulai belajar kawin, meski belum mencapai umur dewasa kelamin. Jika sudah matang kelamin, ayam jantan bisa mengawini betina sebanyak 6 – 8 kali dalam sehari. Birahi ayam serama, khususnya jantan, makin meningkat ketika cuaca mendung, atau pada pagi dan sore hari.
Kondisi kesehatan yang terjaga dengan baik bisa membantu meningkatkan kesuburan ayam. Sebaliknya, suhu lingkungan yang terlalu dingin bisa menurunkan kesuburannya, karena sebagian besar energi digunakan untuk mempertahankan panas tubuh. Jika kebetulan Anda tinggal di daerah dingin, dan ingin beternak ayam serama, maka ayam perlu mendapat asupan karbohidrat tinggi seperti jagung.
Extra fooding yaang diberikan untuk ayam serama yang akan dikembangbiakan antara lain jangkrik dan tauge. Jangan lupa beri  multivitamin yang banyak mengandung vitamin E, untuk lebih memastikan kesuburan ayam jantan dan ayam betina.
Penetasan telur ayam serama

Jika Anda menggunakan mesin tetas atau inkubator, dua hal yang mesti diperhatikan adalah kelembapan dan suhunya. Suhu penetasan harus selalu berada dalam level 37,5  °C 38 °C. Kelembaban bisa disesuaikan dengan lama telur di dalam mesin tetas. Misalnya pada 1-2 minggu pertama, kelambaban diatur pada kisaran 65% – 70%.  Tiga hari sebelum menetas, kelembaban bisa dinaikkan menjadi 95%. Untuk mengukur derajat kelembaban, Anda bisa menggunakan alat hygrometer.
Jika suhu sudah ideal, tetapi kelembaban kurang dari yang dianjurkan, maka ruangan di dalam mesin tetas cenderung menjadi kering. Hal ini akan membuat cangkang telur menjadi keras dan menyulitkan anak ayam dalam memecah cangkang telur saat menetas. Jika hal tersebut terjadi, maka anak ayam bisa saja mati karena kehabisan nafas, jika Anda tak segera membantunya dengan memecahkan cangkang telur.
Perawatan lomba
Seperti halnya burung kicauan, perawatan ayam serama untuk lomba bisa dilakukan dengan mengatur birahinya. Pada arena kontes, ayam serama akan memiliki penampilan prima jika kondisi birahinya sedang tinggi. Perawatan sebelum kontes pun bisa diterapkan dengan menjaga birahinya agar tidak melihat ayam betina selama 1 minggu sebelum lomba. Pemberian jangkrik juga diperlukan untuk memacu birahinya pada 1 – 2 hari sebelum lomba.
Pada kontes ayam serama, kebersihan dan kerapihan bulu menjadi penilaian. Karena itu, ayam serama yang sering dilombakan jarang dikawinkan. Sebab terlalu sering kawin bisa menyebabkan bulu-bulunya cepat rusak. Selain itu, ayam serama juga tidak diumbar di halaman, karena bakal mandi pasir atau kipu sehingga bulu-bulunya kotor, rusak, tidak rapi, dan rentan terhadap kutu atau tungau.
Di arena lomba, ayam serama akan bergaya bak peragawati / peragawan, lenggak-lenggok diatas karpet. Jika kurang terlatih, ayam serama justru sering mematuki karpet atau meninggalkan arena lomba.
Untuk melatih mentalnya, sehingga bisa berjalan dengan baik di atas catwalk, sekitar 2 – 3 minggu sebelum kontes ayam dibiasakan berjalan di atas karpet berwarna.
Sebelumnya, ayam dibasahi air dengan menggunakan lap / kain. Letakkan ayam di atas meja yang sudah diberi karpet rwarna hijau. Ini sebagai latihan bahwa warna hijau dari karpet bukanlah rumput hijau yang bisa dipatuki. Jadi, saat lomba ia tidak akan mematuki karpet.
Untuk mencegah ayam serama kabur, Anda perlu membiasakan ayam untuk berjemur di bawah terik matahari pagi. Lama penjemuran maksimal 2 jam, bisa dimulai pukul 08.00, dan berakhir pukul 10.00. Penjemuran dilakukan di atas meja latihan, dan ayam dalam kondisi dikurung.
Setelah penjemuran,  ayam jangan langsung diberi minum, karena bisa menyebabkan penyakit “ngorok”. Setelah dijemur, ayam ditaruh di tempat teduh dulu, untuk diangin-anginkan selama 15 – 30 menit. Setelah itu baru diberi air minum.
Untuk menjaga keindahan bulu-bulunya, ayam harus selalu diberikan pakan yang tepat, dengan pakan tambahan yang banyak mengandung vitamin E, fosfor, dan kalsium. Hindari pemberian pakan yang banyak mengandung lemak, karena akan membuat ayam kegemukan, sehingga mengurangi kelincahannya di atas catwalk.
Beberapa gambar ayam serama
LIhat betapa cantik dan unik ayam serama
Semoga bermanfaat.

Salam sukses, Salam dari Om Kicau.

Cari cepat artikel di omkicau.com, silakan ketikkan kata kunci pada kolom pencarian di sini.Cek artikel-artikel penting yang kami rekomendasikan:

harga burung kicau

Memasuki awal tahun 2014, kami sudah mempersiapkan sederetan daftar harga burung kicauan terbaru bulan januari 2014 yang pastinya nanti akan ada sedikit perubahan dalam segi harga. Informasi harga burung yang kami ambil adalah dari jenis burung kicauan yang populer di pasaran atau kalangan kicaumania di Tanah Air. Namun untuk harga burung yang paling banyak peminatnya seperti cucak rowo, murai batu, kenari, dan lovebird akan kita bahas setelahnya, karena ke empat jenis burung kicauan ini merupakan jenis burung kicauan yang paling laris di pasaran walaupun harganya terbilang cukup mahal.

Berikut adalah daftar harga burung kicauan terbaru bulan Januari 2014:

  • Harga Burung Decu dewasa hutan: Rp 100.000 - Rp 150.000
  • Harga Burung Decu trotolan: Rp 250.000
  • Harga Burung Derkuku hutan: Rp 50.000
  • Harga Burung Gelatik belong hutan: Rp 150.000/pasang;
  • Harga Burung Gelatik belong penangkaran: Rp 200.000/pasang
  • Harga Burung Gelatik putih/silver/ krem: Rp 500.000/pasang
  • Harga Burung Gelatik Wingko anakan: Rp 125.000,
  • Harga Burung Gelatik Wingko dewasa hutan: Rp 60.000
  • Harga Burung Jalak bali anakan: Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000/pasang bersertifikat
  • Harga Burung Jalak hitam/kebo: Rp 50.000 – Rp 100.000
  • Harga Burung Jalak malaysia jambul: Rp 100.000 – Rp 150.000
  • Harga Burung Jalak Nias bakalan: Rp 150.000,
  • Harga Burung Jalak Nias sudah jadi: Rp 500.000
  • Harga Burung Jalak putih: Rp 800.000/ekor
  • Harga Burung Jalak suren sumatera dewasa hutan: Rp 200.000/ekor
  • Harga Burung Jalak suren trotolan: Rp 400.000 – Rp 500.000/ekor
  • Harga Burung Kacer jawa dewasa hutan: Rp 500.000
  • Harga Burung Kacer jawa trotolan: Rp 750.000,
  • Harga Burung Kapasan: Rp 60.000
  • Harga Burung Kepodang bali/ sumbawa: Rp 250.000
  • Harga Burung Kepodang jawa: Rp 500.000
  • Harga Burung Kolibri delima/merah: Rp 100.000
  • Harga Burung Kolibri manggar bakalan: Rp 100.000
  • Harga Burung Kolibri muncang bakalan: Rp 150.000 – Rp 200.000
  • Harga Burung Kolibri ninja: Rp 250.000 – Rp 300.000
  • Harga Burung Kutilang: Rp 30.000 – Rp 50.000
  • Harga Burung Kutilang emas: Rp 50.000 – Rp 75.000
  • Harga Burung Kutilang malaysia: Rp 100.000
  • Harga Burung Kutilang sumatera: Rp 100.000 – Rp 150.000
  • Harga Burung Mantenan: Rp 70.000
  • Harga Burung Manyar dewasa: Rp 25.000
  • Harga Burung Manyar trotolan: Rp 40.000
  • Harga Burung Parkit hijau harga beli: Rp 50.000 – Rp 60.000/pasang
  • Harga Burung parkit warna harga jual: Rp 50.000/pasang,
  • Harga Burung Parkit hijau harga jual: Rp 30.000/pasang,
  • Harga Burung Parkit holland: Rp 1.400.000/pasang
  • Harga Burung parkit warna harga beli: Rp 70.000 – Rp 80.000/pasang
  • Harga Burung pleci: Rp 20.000 - Rp 25.000
  • Harga Burung pleci NTB: Rp 30.000
  • Harga Burung Pleci Peron: Rp 50.000
  • Harga Burung Poksai jambul sumatera: Rp 350.000
  • Harga Burung Poksay impor: Rp 2.500.000
  • Harga Burung Prenjak anakan: Rp 40.000
  • Harga Burung Prenjak tangkapan hutan betina: Rp 10.000
  • Harga Burung Prenjak tangkapan hutan jantan: Rp 15.000,
  • Harga Burung Rambatan: Rp 150.000,
  • Harga Burung rambatan jadi: Rp 300.000
  • Harga Burung Selendang biru dewasa hutan: Rp 35.000
  • Harga Burung Selendang biru trotolan: Rp 100.000
  • Harga Burung Sirtu dewasa hutan: Rp 35.000,
  • Harga Burung Sirtu ngevoer: Rp.100.000
  • Harga Burung Sirtu sudah jadi: Rp 250.000 ke atas
  • Harga Burung Sirtu trotolan: Rp 80.000,
  • Harga Burung Srindit jawa: Rp 60.000 - Rp 100.000
  • Harga Burung Srindit kalimantan/sumatera: Rp 100.000 - Rp 150.000
  • Harga Burung Sulingan /Tledekan dewasa hutan: Rp 150.000
  • Harga Burung Sulingan/tledekan laut: Rp 150.000
  • Harga Burung Sulingan/Tledekan trotol: Rp 300.000 – Rp 500.000
  • Harga Burung Trucukan dewasa hutan: Rp 40.000
Daftar harga burung di atas di dapat dari berbagai sumber termasuk dari pedagang burung di pasar burung Jakarta. Pastinya harga burung tersebut dapat berbeda-beda di setiap wilayah. Namun harga burung di atas dapat dijadikan pembanding untuk wilayah lainnya di Tanah air.

buung nuri

Amat disayangkan saat kita memelihara burung Nuri tetapi cuma dapat jadikan tontonan. Kita tidak bisa menyentuhnya atau berhubungan segera karena burung tersebut terlampau liar. Namun janganlah cemas kami juga rasakan perihal yang sama saat pertama kali beli burung Nuri. Apalagi untuk menyentuhnyapun kami mesti menggunakan dua lapis sarung tangan. (sempatkah teman-teman rasakan patukan burung Nuri, terasa nyut-nyut bagaimana gitu). Kurang dari 3 minggu Nuri kesayanganpun telah sangat jinak.

Burung jinak didalam perihal ini bukan hanya bermakna burung menurut saja saat dipegang, atau mendekat bila didekati orang. Burung jinak dengan umum yaitu burung yang bebas dari tekanan di sekelilingnya, burung yang tidak takut lagi pada makhluk hidup di sekelilingnya terlebih pada manusia.

Untuk menjinakkan burung telah banyak panduan didapatkan dari kawan-kawan kita. Didalam sistem lumrah, burung dapat jinak kurun waktu relatif lama. Bila akan agak cepet, kuncinya ya pada diri kita sendiri pernah apa tidak. Bila anda pernah, kerjakan perihal di bawah ini.

1. Bentuk serta posisi kandang Nuri

Kandang tertutup kurang efisien untuk menjinakkan burung Nuri. Baiknya pakai kandang terbuka andalkan rantai sebagai pengamannya. Bila burung Nuri anda amat liar, baiknya ditempatkan di area ramai atau sisi rumah yang kerap dilalui angkota keluarga. Perihal ini supaya burung Nuri punya kebiasaan dengan manusia. Janganlah justru digantung di area tersembunyi dikarenakan anda takut burung kelabakan. Bila Nuri terlihat takut/gugup baiknya ditempatkan agak tinggi sepanjang sepekan lantas posisi agak diturunkan. Kerjakan sepanjang sepekan, turunkan lagi, sepekan mendatang turunkan lagi hingga posisi normal.

2. Memandikan Burung Nuri

Umumnya kami memandikan burung Nuri dengan disemprot gunakan semprotan hingga basah kuyup. Tidak masalah dia kelabakan kesana-kemari waktu disemprot. Betul-betul basah kuyup hingga menggigil kedinginan serta tidak kelabakan lagi. Biarlah dulu dia di karamba, hingga bulu agak kering. Namun kadang-kadang kami terburu-buru untuk kekantor, masukkan segera ke sangkar juga tidak apa-apa, serta gantung di tempatnya.

Ada beberapa manfaat memandikan Nuri hingga basah kuyup, yaitu: 
  • Mempercepat rasa lapar. Pada waktu basah kuyup Nuri dapat jadi lapar bukan hanya dikarenakan kekurangan nutrisi, lain kan bila kita memanglah sengaja tidak berikan pakan burung dengan teratur atau cukup, yang didalam perihal ini burung benar-benar kekurangan seluruh nutrisi. Bila memandikan, maka rasa lapar cuma dikarenakan dia terlampau banyak membakar karbohidrat untuk memanaskan tubuh. 
  • Didalam sistem penjinakan saat burung basah kuyup kita bisa berikan pelajaran bahwa walau Nuri cuma dapat diam, manusia yang berlalulalang di sekelilingnya tidaklah ancaman. 

3. Pemberian makanan burung Nuri

Saat lapar maka burung dapat makin jadi bergantung pada kita. Memanglah kelemahan burung peliharaan ada pada perutnya, pada waktu berikan makanan yaitu moment yang pas untuk menjinakkan Nuri anda. Untuk hindari patukan si burung awalannya kami berikan makanan gunakan lidi, makin lama lidi makin pendek, akhir kata cobalah deh taruh makanan di tangan kita. Bila telah berani dia mendekat serta makan di tangan kita itu telah sinyal mulai jinak, namun janganlah terburu-buru.

Sesudah mulai akrab lepasin itu burung Nuri, namun kasih rantai yg agak berat agar dia dapat jalur namun ngak dapat terbang. Nah bila telah hingga step begini semakin kerap dah kasih makan dari tangan kita lama lama naik tuh burung ke badan, bisa disebut telah jinak dan tidak akan terbang.

Tersebut sebanyak cara menjinakkan burung yang dapat kita tentukan. Bila ketiga cara tersebut dapat kita laksanakan/kombinasikan bersamaan, maka kurun waktu tidak hingga 1 bulan burung liar telah lantas relatif jinak.

Menjinakkan burung dengan cara tersebut memanglah membawa sebanyak konsekuensi, contohnya burung yang awal mulanya telah akan ngriwik/bunyi, lantas agak macet dikarenakan stres. Burung yang awal mulanya mulus, lantas luka atau rusak bulu. Namun seluruh yaitu sisi dari sistem.

burung kerucukan

New Sesi9  - Pada kesempatan ke sekian kali ini, sama dengan beberapa artikel yang membahas tentang bagaimana tips cara merawat burung kicauan baik yang diperuntukkan sekedar hobby ataupun yang memang sengaja dipelihara yang diperuntukkan sebagai perlombaan.
Di sini saya akan mencoba menyampaikan sedikit pendapat saya dan juga sebagaian saya ambil dari teman-teman yang sudah meng-share tentang bagaimana tips dan caranya merawat burung kicauan terutama yang akan dibahas disini adalah burung Trocokan

burung pelatuk


Burung pelatuk yang termasuk dalam suku ordo piciformes ini mampu membenturkan kepalanya 20 kali per detik dan kelebihan dari burung ini adalah tidak merasa pusing saat membenturkan kepalanya tersebut. mengapa karena kepala burung pelatuk memiliki empat struktur di kepalanya yang membuat burung ini mampu meredam guncangan. peredam ini bahkan lebih kuat daripada manusia. kalau manusia mengalami gaya-G sebesar 80 - 100 bisa menyebabkan gegar otak maka burung pelatuk tidak akan mengalami hal tersebut walaupun ia membenturkan kepala dan paruhnya pada pohon, sebab kelebihan burung ini adalah mampu menahan gaya-G hingga 1.200. 



keempat struktur tersebut adalah paruhnya yang lentur dan kuat, kedua Hioid atau struktur tulang dan jaringan elastis yang melapisi tulang tengkoraknya, ketiga area bertulang rawan dalam tengkorak dan celah antara tengkoraknya serta otak yang berisi cairan serebrospinal. 
kekuatan ototnya juga yang padat pada leher burung pelatuk ini mampu memberikan gerakan mematuk berkali kali bahkan hingga mencapai 22kali per detiknya. dan otot ini juga berfungsi sebagai pelindunga otaknya.

Jika pada burung biasa pada waktu membenturkan kepala sebanyak 22kali perdetiknya maka otot akan mengalami konstraksi dan hal ini berdampak pada retina burung yang bisa pecah atau bahkan bisa membuat matanya keluar. 
dengan dilengkapi kelebihan tersebut burung pelatuk mampu mematuk sebanyak 12.000 kali tiap harinya selama musim kawin, dan burung ini hanya mematuk dengan arah patukan lurus pada batang pohon serta sering bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya untuk mencegah trauma di kepalanya.  

Beberapa burung pelatuk dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, dengan 2 jari kaki mengarah ke depan, dan 2 lainnya ke belakang. Kaki-kaki itu, meski beradaptasi untuk berpegangan di permukaan vertikal, bisa digunakan untuk menggenggam atau bertengger. Beberapa spesies hanya memiliki 3 jari kaki. Lidah panjang yang ditemukan pada beberapa burung pelatuk dapat dijulurkan keluar untuk menangkap serangga.
Burung pelatuk mendapatkan namanya dari kebiasaan beberapa spesiesnya menyadap dan mematuk batang pohon dengan paruhnya. Ini adalah alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, dan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau terowongan berliku nan panjang di pohon.

Mula-mula, burung pelatuk mencari terowongan dengan menyadap batang. Begitu terowongan itu ditemukan, burung pelatuk memahat kayu sampai menciptakan pembukaan ke terowongan. Lalu menjulurkan lidahnya ke terowongan untuk mencoba mencari tempayak. Lidah burung pelatuk panjang dan berujung kait. Dengan lidahnya burung pelatuk menusuk tempayak dan menariknya keluar batang.


Burung pelatuk juga menggunakan paruhnya untuk membuat lubang yang lebih besar sebagai sarangnya sekitar 15-45 cm (6-18 inchi) di bawah permukaan yang dibuka. Sarang-sarang itu hanya dilapisi dengan keping-keping kayu dan menyimpan 2-8 telur putih yang dikeluarkan betinanya. Karena di luar jangkauan penglihatan, sarang ini tidak terlihat pemangsa dan telurnya tidak perlu dikamuflase. Rongga yang dibuat oleh burung pelatuk juga digunakan kembali sebagai sarang oleh burung-burung lain, seperti beberapa bebek dan burung hantu, dan mamalia, seperti tupai pohon.

burung mantenan

Burung mantenan atau burung sepah sebenarnya sangat beragam, bahkan terdiri atas 13 spesies. Enam spesies sudah pernah ditulis omkicau.com dalam artikel Burung sepah atau Pericrocotus: Kenali lebih dekat, termasuk burung sepah hutan (Pericrocotus flammeus). Artikel kali ini membahas tentang burung mantenan himalaya (Pericrocotus flammeus speciosus), yang diperdebatkan sejumlah ahli burung apakah tetap menjadi subspesies sepah hutan, atau dipisahkan menjasi spesies yang berdiri sendiri. Semua itu hanya disebabkan dua hal: adanya perbedaan suara dan warna, meski hanya sedikit.
Burung mantenan selama ini banyak digunakan sobat kicaumania untuk memaster burung piaraan di rumah, terutama kacer dan murai batu. Sepah hutan hanya salah satu dari 13 spesies burung mantenan. Nah, sepah hutan pun memiliki subspesies atau ras yang cukup banyak,  yaitu 19 ras, termasuk mantenan himalaya.
Mantenan himalaya hanya bisa dijumpai di kaki Pegunungan Himalaya, baik yang berada di India maupun Tibet. Sebagai ras atau subspesies sepah hutan, burung mantenan himalaya memang memiliki penampilan fisik yang tak jauh berbeda dari spesies induknya. Berikut ini beberapa gambar burung jantan dan betina pada mantenan himalaya dan sepah hutan.
Burung mantenan himalaya (jantan)
Burung mantenan himalaya (jantan)
Burung mantenan himalaya (betina)
Burung mantenan himalaya (betina)
Burung sepah hutan (jantan)
Burung sepah hutan (jantan)
Burung sepah hutan (betina)
Burung sepah hutan (betina)
Dari gambar di atas, perbedaan utama antara burung mantenan himalaya dan sepah hutan hanya dijumpai pada warna oranye yang dimiliki burung jantan. Sedangkan betina pada kedua jenis burung ini cenderung sama. Pada sepah hutan jantan, warna oranye tetap terlihat sebagai oranye. Sedangkan pada mantenan himalaya, warnanya oranye-tua atau mengarah ke warna merah. Lihat skema di bawah ini.
burung-mantenan
Ditambah dengan perbedaan pada beberapa parameter suaranya, sebagian ahli burung cenderung memisahkan mantenan himalaya sebagai spesies tersendiri, dengan nama ilmiah Pericrocotus speciosus, dan nama internasional scarlet minivet. Sedangkan sepah hutan disebut sebagai orange minivet. Padahal scarlet minivet sampai saat ini masih dijadikan sebagai nama internasional bagi burung sepah hutan secara keseluruhan.
Suara burung mantenan himalaya
Seperti apa sih perbedaan suara dari kedua jenis burung ini, sehingga muncul gagasan untuk memisahkan burung mantenan himalaya dari sepah hutan? Berikut ini suara nyanyian (song) dan suara peringatan (alarm) mantenan himalaya di alam liar. Tanpa proses pemasteran melalui tangan manusia, suara nyanyian dan alarm burung ini memang oke banget.

burung pentet

Tips dan trik waktu menjaga burung pentet atau, cendet atau toet atau bisa juga disebut burung punai atau burung predator sangat bermacam jenis waktu menentukan rawatannya.

Langkah melindungi burung cendet agar rajin berkicau bermacam jenis, menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing pehobies burung berkicau.

Cendet yakni burung sawah yang dapat menirukan suara burung jenis lain, karena itu pentet ini bisa dijuluki burung predator atau burung sawah yang sangat cerdas, aslinya suara burung ini kurang enak apabila di dengar, tetapi apabila burung ini sudah atau dimaster dengan burung-burung berkwalitas maka burung pentet ini bisa semakin enak di dengar dan pandai membawakan lagu kicauan yang berkelas juga.

Memaster burung cendet / pentet atau toet ini yang sangat cocok yakni cucak jenggot, cililin, lovebird, ciblek, kenari, gereja tarung atau jalak suren, jangkrik dan belalang, apabila burung pentet ini sudah pandai menirukan burung master tersebut tidak heran burung pentet ini mempunyai harga yang sangat fantastis.

Dibawah ini ada beberapa tips atau trik simpel agar burung pentet atau cendet atau toet rajin berkicau dan pandai menirukan suara burung jenis yang lain. 

  • Saat pagi hari jam 07. 00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07. 30 burung dimandikan ( karamba mandi atau semprot, bergantung pada kebiasaan masing-masing burung ). 
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum. 
  • Berikanlah jangkrik 4 ekor pada cepuk ef. Jangan sampai dulu berikanlah jangkrik dengan segera pada burung. 
  • Penjemuran dapat ditangani selama 1-2 jam/hari mulai jam 08. 00-11. 00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak tengok burung sejenis. 
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong. 
  • Siang hari sampai sore ( jam 10. 00-15. 00 ) burung dapat di master dengan suara master atau burung-burung master. 
  • Jam 15. 30 burung diangin-anginkan kembali diteras, dapat dimandikan jika perlu. 
  • Berikanlah jangkrik 2 ekor pada cepuk ef. 
  • Jam 18. 00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama hidup istirahat sampai pagi harinya. 

Tips Memilih Makanan untuk Burung Cendet

  • Kroto fresh diberikan 1 sendok makan maksimal 2x 1 minggu. 
  • Pemberian cacing diberikan 1 ekor 2x 1 minggu. 
  • Berikanlah multivitamin yang dikombinasi pada air minum 1 minggu sekali saja.